Saturday, February 9, 2013

Benarkah Google Menggunakan Keywords Positioning Dalam menilai?

Benarkah Penempatan Kata Kunci adalah faktor penentu SERP?

Penempatan kata kunci atau yang Saya sebut keyword positioning, merupakan salahsatu tehnik SEO ONPAGE. Tehnik ini menitik beratkan pada penempatan target kata kunci berdasarkan berbagai macam faktor, diantaranya adalah :

  • Cara kerja crawler merayapi halaman web.
  • Struktur paragraf dalam sebuah konten web.
  • Kerapatan antar target kata kunci itu sendiri.

Lalu apakah teknik penempatan keywords tersebut masih berlaku saat algoritma mesin pencari google berubah? Mari kita bahas selengkapnya.

Perubahan Algoritma Mesin Pencari Google

Sebelum masuk pada pokok pembahasan (Keberlakuan keywords positioning), sebaiknya kita mengetahui penyebab dasar berlaku atau tidaknya penempatan kata kunci, yaitu perubahan yang terjadi pada algoritma mesin pencari google.

Mungkin hampir semua aktivis SEO telah mengetahui bahwa alasan dasar google merubah rumus algoritma search engine mereka adalah untuk menempatkan web yang relevan dengan query pencarian berada pada urutan atas SERPS.

Seperti Apa Web Yang Relevan?

Sedikit clue dari google tentang web yang relevan dengan ketikan query pencari diantaranya adalah :

  • Mudah dimengerti.
  • Memiliki fokus terhadap topik utama.
  • Memiliki keterkaitan antara konten yang satu dengan konten lainnya.
  • Minim ejaan yang salah.

Garis besar penilaian yang digunakan search engine terhadap relevansi dari google kurang lebih seperti itu.

Penempatan Kata Kunci Mempengaruhi Kelayakan Konten

Setelah memahami seperti apa google menilai sebuah konten web, mari kembali membahas tema utama kita kali ini (Benarkah Penempatan Kata Kunci adalah faktor penentu SERP?).

Konten yang mudah dimengerti adalah konten yang jelas dan terarah, tidak berputar-putar dan tentu saja enak dibaca.

Saya pernah mencontohkan sebuah artikel yang menunjukkan perbedaan antara konten yang enak atau layak dibaca dengan konten sebaliknya, (baca : Peran Keyword density setelah google panda lahir).

Dalam contoh tersebut dapat kita lihat penempatan keyword merupakan faktor penentu kelayakan konten untuk dibaca atau tidak. Apakah benar google menilai konten web melalui faktor penempatan kata kunci dan kerapatan keywords?

Tanda Tanya Untuk Google

Letakkan target kata kunci di awal paragraf pertama adalah kalimat yang saya petik dari google terkait keyword positioning & density. Berdasarkan logika, teknik akurasi penempatan keyword tentu akan mempengaruhi isi dari sebuah halaman web bahkan cenderung berpengaruh ke nilai negatif.

Misalnya, anggaplah tempat paling tepat untuk target keyword dalam artikel adalah di awal kalimat paragraf pertama, lalu di urutan kata (word) ke sekian setelah paragraf kedua, di akhri paragraf terakhir dan di bagian lainnya. Tentu hal tersebut menimbulkan efek buruk terhadap artikel tersebut.

Lalu?

Satu pertanyaan yang belum bisa Saya pecahkan adalah "Antara kelayakan konten untuk dibaca atau penempatan kata kunci yang menjadi dasar penilaian google terhadap relevansi konten?".

Keduanya saling bertolak belakang. Misalnya kita ambil dasar kelayakan konten sebagai dasar penilaian maka, teknik penempatan keyword menjadi tidak berlaku. Begitu juga sebaliknya.

Saya pernah menemukan satu artikel yang tidak layak untuk dibaca karena tidak memiliki relevansi dengan query yang saya gunakan namun berada pada peringkat pertama pada hasil pencarian google Indonesia. Itu artinya google menggunakan penempatan kata kunci sebagai dasar penilaian.

Di lain waktu dengan query yang berbeda Saya coba kembali, dan ternyata kali ini google kembali menggunakan akurasi keyword positioning sebagai dasar penilaian.

Jadi, apakah benar google menilai tingkat relevansi sebuah konten web berdasarkan enak atau tidaknya konten untuk dibaca seperti petunjuknya itu?

Note : Saya menggunakan tiga kata atau lebih sebagai kata kunci untuk bahan riset.

No comments:

Post a Comment