Keterkaitan antara google dan korek api semakin terasa. Pinguin, sang anak yang berhasil memenuhi harapan orang tuanya, seolah menjadi momok menakutkan bagi fighter blogger Indonesia. Benar saja, web page(s) dengan reputasi mumpuni dan dikelola oleh para juara kontes SEO, kini sepertinya hanya akan meninggalkan nama. Pasalnya, tidak sedikit yang saya kenal (website) jagoan search engine, tidak mampu bersain lagi di sirkuit milik google.
Hal ini saya rasakan ketika pinguin 2.0 dihadirkan setelah melalui proses penyempurnaan dalam waktu yang relatif panjang. Sesuai dengan penanaman program otaknya, pinguin berkerja untuk menghempaskan halaman web yang positif sebagai spamer. Dengan kata lain, tindakan dengan indikasi sampah dapat tercium oleh indera sang burung hitam putih.
Sengatan Pinguin Terasa di Kontes SEO Korek Fighter
Pembahasaan kejamnya google pinguin dalam kontes seo, termasuk korek fighter Indonesia ini telah mengingatkan saya kepada argument yang sempat keluar dari salah satu petinggi google. Matt Cutts, senior web spam team google, mengatakan :
Ruang lingkup pinguin 2.0 berbeda berdasarkan bahasa. Pada query berbahasa Inggris, 2,3% dampak yang terjadi dapat terlihat oleh pengguna biasa yang sering menggunakan mesin pencari.Walaupun begitu dahsyatnya efek kelahiran pinguin 2.0, google tetap menyediakan form pelaporan web spam yang dapat digunakan oleh pengguna search engine google untuk melaporkan penemuan web spam dalam serp.
Satu kutipan yang juga saya ingat dari Matt Cutts adalah :
Kontes SEO boleh saja diselenggarakan, tetapi dengan syarat mutlak yaitu, tidak mengganggu kata kunci lain dan tidak mengotori web lain dengan spam.Kutipan itu saya jadikan dasar dalam usaha mengoptimalisasi konten website. Namun di sisi lain masih terdapat fakta bahwa banyak webmaster, lebih khususnya praktisi seo, menggunakan teknik dengan indikasi spam. Tidak mengerti teknik tersebut? Baca jalankan backlink dengan teknik.
Apakah hanya backlink teknik yang terindikasi sebagai spam? Tidak! Link balik memang menjadi teknik paling populer sebagai teknik pendongkrak posisi serp, namun tidak hanya backlink yang menjadi objek monitoring pinguin. Apabila Anda adalah pegiat search engine optimization, maka sudah tentu mengetahui daftar lengkap kategori web sampah. Dalam kontes seo bertajuk "Korek Api Gas Fighter Indonesia", backlink tercatat sebagai penyebab terbesar terdepaknya web page dari Search Engine Result Page.
Pertolongan Pertama Pada Sengatan Pinguin 2.0
Saya tidak akan menjelaskan ciri-ciri web page yang terkena amukan pinguin 2.0, Saya kira semua sudah mengetahuinya. Jadi, ketika Anda merasa 70% yakin bahwa halaman web atau konten website milik Anda tersengat, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah melakukan publikasi ulang (Republish) dengan pembaruan waktu publikasi tanpa perubahan konten. Upaya ini bisa dilakukan apabila konten hanya mengalami infeksi dibawah 50%.
Jika upaya tersebut tidak memberikan hasil maksimal, maka langkah yang paling saya rekomendasikan adalah merubah total web page dan menyertakan link menuju beranda google dengan tetap mengusahakan tidak keluar dari topik utama yang ada. Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan reputasi konten Anda adalah relatif, diukur dari persentase kerusakan reputasi di mata google.
Catatan : Tips yang saya sampaikan diatas saya buat berdasarkan pengalaman serta riset yang telah saya lakukan. Apabila Anda tidak berhasil mengembalikan konten web Anda yang terkena dampak pinguin 2.0, jangan sungkan untuk membuka diskusi pada kolom komentar yang tersedia. Tetap saya harapkan pengertian Anda semua untuk tidak menyertakan link aktif dalam komentar Anda. Terimakasih dari Tips dan Trik ala Abie sebelum dan sesudahnya.
No comments:
Post a Comment